Sunday, April 13, 2008

HIWAR HARAKI

Sabtu pagi yang cerah, saya dan segenap rombongan BEM STAIL, bertolak dari kampus peradaban, begitu kami menyebut kampus hijau ini, tepat pukul 07.00 wib. Suasana Surabaya pagi dikala mentari masih malu-malu menampakkan badannya, memang sungguh jauh berbeda dibandingkan dengan suasana kota metropolis di tengah hari. Suasana Surabaya di tengah hari akan meliarkan imajinasi anda yang membawanya pada pembayangan suasana di padang makhsyar kelak. Dan ini jauh berbeda diwaktu pagi, kondisinya memang agak mendingan, walaupun tetap saja yang namanya polusi udara, tetap komitmen berdemontrasi dijalanan. Entahlah sampai kapan mereka akan begitu ???
Agenda BEM kali ini, melakukan silaturrahim dengan bebarapa organisisasi pergerakan mahasiswa di kota Pendidikan; Malang, Jawa Timur. Kunjungan dipusatkan di BEM-BEM pada tiga perguruan tinggi papan atas di kota pelajar itu; BEM UIN, UMM dan UNIBRAW. Diharapkan dengan wisata pergerakan ini, BEM STAIL mampu membangun komunikasi dan jaringan yang kuat dan dapat menimba ilmu dan pengalaman, sehingga sehingga ke depan mereka mampu melakukan perbaikan perbaikan yang komprehensif, baik dalam aspek manajemen, struktur, metode pergerakan (manhaj haraki), dan program program strategis dalam tubuh organisisasi. Dengan begitu BEM STAIL diharapkan memiliki peran yang sangat strategis dalam usaha-usaha mencerahkan dan mencerdaskan manusia muslim indonesia secara khusus, dan manusia Indonesia secara umum.
Karenanya kunjungan kali ini, saya menyebutnya dengan hiwar haraki (dialog pergerakan). Istilah ini mengisyaratkan bahwa gerakan mahasiswa Idonesia harus mampu menyamakan persepsi tentang agenda-agenda keummatan dan kebangsaan yang harus dibahas dan dilakukan. Mereka dengan semangat keiklhlasan dan visi kemanusiaan yang bediri di atas nilai-nilai kebenaran universal, mampu memberikan solusi solusi yang cerdas, rasional argumentatif, dan meyakinkan terhadap berbagai persoalan bangsa dan negara dan pada waktu yang sama aktif melakukan pembenahan dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik, hukum dan sosial budaya. Mereka dengan semangat jihad intelektual yang kokoh mampu meluluhlantakkan krisis multidimensi yang melilit bangsa ini. Hiwar haraki akan membuat mereka mengalami dan melakukan pengayaan dan penguatan-penguatan visi politik, keagamaan, budaya dan pemikiran.
Hiwar haraki adalah konsep yang menegaskan bahwa ”kita bekerja dengan apa-apa yang kita sepakati dan kita saling menhormati dengan perbedaan-perbedaan persepsi yang kita dapati”. Hiwar haraki akan menjembatani lahirnya aliansi strategis di dunia pergerakan mahasisawa. Sebuah aliansi yang membuat mereka berani menyatukan persepsi tentang bagaimana melakukan perbaikan (ishlah) di semua sektor kehidupan bangsa dan negara. Maka perbedaan agama, suku, budaya, dan latar belakang sosial dan pendidikan, tidak lagi dijadikan alasan untuk menghalangi niat mereka menyatukan langkah menata kembali taman Indonesia tercinta.
Akhirnya dengan hiwar haraki yang konsisten dan berkelanjutan yang dikerudungi dengan semangat keikhlasan yang kokoh, tradisi ilmiah yang kuat, dan budaya toleransi dan saling menghargai yang baik, akan mampu menghantarkan kembali dunia pergerakan mahasiswa pada fitrah dan takdirnya sebagai pelaku perubahan perbaikan dalam sejarah. Takdir primordial ini, hanya akan terwujud dengan sempurna bila “bersatu kita teguh bercerai kita runtuh” tidak lagi sekedar lagu yang dinyanyikan secara fasih, tidak lagi sekedar retorika yang dkhotbahkan mendayu-dayu, melainkan telah membumi dan menjadi realitas sosial budaya kita; dia menhunjam kokok dalam struktur kepribadian kita. Dan tahukah kamu bagaimana semua itu akan menyejarah? Hanya dengan hiwar haraki, insya Allah
Semoga Allah menyatukan hati-hati kita yang berserakan ini dalam semangat keislaman dan kebangsaan.

No comments: